Cat berbasis pelarut VS Cat berbasis air
Sep 06, 2021Cat berbasis minyak juga dikenal sebagai cat Enamel, dan mereka menggunakan pelarut berbasis minyak. Pelarut ini biasanya sejenis minyak alami seperti minyak biji rami; tanah juga bisa berupa alkyd sintetis.
Pelarut terdiri dari pigmen berwarna dan resin, serta sejenis pengencer pelarut. Bersama-sama, mereka membentuk cat. Ketika cat diaplikasikan pada kertas, dinding atau kanvas, bahan yang lebih tipis menguap dan resin membentuk lapisan yang keras.
Cat ini digunakan pada permukaan yang diinginkan oleh pelukis untuk bertahan lama, karena cat berbasis minyak dapat menahan hampir semua hal.
Sebagian besar cat berbasis minyak digunakan pada cat dinding dan mural, karena resin membuat lapisan yang tidak dapat ditembus pada sebagian besar permukaan yang tidak dapat dilubangi oleh air atau udara.
Cat berbasis air juga dikenal sebagai cat Akrilik atau Lateks. Baik dalam karya seni maupun pekerjaan rumah tangga, cat berbahan dasar air perlahan-lahan menggantikan semua jenis cat lainnya karena ternyata lebih ramah lingkungan.
Cat berbasis air terdiri dari pigmen berwarna, dan jenis pengikat khusus yang menggunakan air sebagai pembawa. Jenis cat ini memberikan retensi warna yang mengesankan seiring waktu; mereka juga lebih cepat kering dan tidak mengeluarkan bau berbahaya.
Cat ini juga sangat tahan lama. Selain karya seni, cat berbahan dasar air digunakan untuk mengecat dinding luar bangunan serta tempat yang banyak mengalami kelembapan.
Berbasis Pelarut | Berbahan dasar air |
Kurang rentan terhadap kondisi lingkungan | Tersedia dalam berbagai warna |
Hasil akhir yang halus dan mengkilap | Nol bau, mudah dibersihkan |
Tahan terhadap keausan | Waktu pengeringan cepat |
Tidak ada bekas kuas | Fleksibel |
Lebih mudah untuk bekerja dengan | VOC rendah lebih baik untuk lingkungan |